Halaman
Sekali Berarti, Sudah itu Mati.
Itu kata Chairil Anwar dalam syairnya,
Diponegoro
. Itu barangkali “kesimpulan” Chairil Anwar setelah mencermati
perjuangan pahlawan kita dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Kita tidak akan mempermasalahkan apakah kesimpulan itu benar atau salah.
Namun, pahlawan dan kepahlawanan seseorang tidak ada salahnya jika diangkat
sebagai tema pelajaran ini. Dari tema ini kita akan belajar melakukan wawancara
dengan narasumber sekaligus memahami gagasan-gagasannya. Melalui biografi,
kita akan belajar mengidentifikasi pelaku, peristiwa, serta masalah yang
terkandung di dalamnya; melalui pengamatan, kita belajar menyusun paragraf
eksposisi, membedakan berbagai jenis kalimat ditinjau dari berbagai sudut
pandang; bahkan melalui cerita dan drama kita pun dapat mempelajari masalah
yang serupa.
Pelajaran 6
Sekali Berarti
Sudah itu Mati
Sumber:
Indonesia Merdeka
Kemampuan Berbahasa
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
64
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menyimpulkan pokok-pokok pembicaraan
dalam wawancara.
Mendengarkan wawancara
Bahan pelajaran yang terbaik untuk kegiatan ini adalah siaran langsung. Bukankah saat
ini media TV sering menayangkan wawancara? Bukankah radio sering menyiarkan wawancara?
Bahkan, media cetak pun suka memuat wawancara. Hal ini tentu dimaksudkan agar penonton,
pendengar, atau pembaca dapat menangkap informasi, pendapat, wawasan, ide, motivasi,
pemikiran, tanggapan, dan pengalaman narasumber secara langsung.
Menangkap gagasan pokok yang disampaikan narasumber perlu kejelian. Paling tidak,
pendengar tahu topik pembicaraan, narasumber, dan pendapatnya mengenai topik yang
dibicarakan.
Uji Kompetensi 6.1
1. Wawancara berikut mestinya disampaikan secara lisan, tidak dibaca. Oleh karena itu,
agar pelajaran ini tercapai dengan baik, hendaknya ada salah seorang di antara Anda yang
membacakannya. Anda yang tidak membaca harus mendengarkannya dengan menutup
buku pelajaran ini.
Siapakah yang patut memperoleh gelar pahlawan menurut wawancara berikut?
Ada tokoh yang diberi gelar pahlawan ada yang tidak. Mengapa?
Memang yang diberi gelar pahlawan ada yang tidak. Gelar pahlawan diberikan
kepada siapa saja yang berjasa pada nusa dan bangsa. Yang meninggal karena
membela bangsa dan negara biasa diusulkan untuk memperoleh gelar pahlawan.
Bahkan yang masih hidup pun bisa memperoleh gelar pahlawan.
Mengapa?
Karena ada peraturannya. Menurut Peraturan Presiden No. 33 tahun 1964,
siapa pun bisa memperoleh gelar pahlawan. Tentu saja kalau memenuhi persyaratan.
2. Ikutilah salah satu wawancara yang ditayangkan media TV atau radio! Catatlah gagasan-
gagasan penting yang disampaikan narasumber! Untuk mencatatnya, Anda dapat
menggunakan format laporan mendengarkan wawancara pada Pelajaran 5!
Sekali Berarti, Sudah itu Mati
65
B. Berbicara
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat berwawancara dengan narasumber tentang
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Berwawancara
Anda pernah melakukan wawancara, bukan? Nah, kalau pernah, pengalaman itu menjadi
modal untuk meningkatkan kualitas wawancara berikutnya. Kalau belum, kegiatan ini barangkali
menjadi pengalaman pertama dalam berwawancara. Untuk memperlancar wawancara, ikutilah
petunjuk pada pelajaran terdahulu!
Tips untuk Pewawancara
– siapkanlah daftar pertanyaan dasar secara tertulis
– bersikaplah sopan, baik dalam berbicara maupun dalam bertindak
– patuhilah permintaan
off the record
dari narasumber
– mintalah penjelasan ulang jika memang perlu
– jangan memojokkan narasumber, menginterogasi, atau menggurui
– jangan menanyakan istilah yang sudah dikenal masyarakat luas
– boleh menggunakan perekam suara
Uji Kompetensi 6.2
1. Lakukanlah wawancara secara beregu dengan siapa saja yang Anda nilai sebagai pahlawan!
2. Segera sesudah wawancara selesai, laporkan hasilnya secara tertulis!
C. Membaca
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mengidentifikasi pelaku, peristiwa, serta
masalah yang terkandung di dalam biografi.
Membaca intensif esai tentang biografi
Biografi merupakan riwayat hidup seseorang. Ada biografi yang ditulis sendiri oleh
pelakunya. Namanya autobiografi. Biografi yang ditulis oleh orang lain cukup disebut biografi
saja. Baik dalam biografi maupun dalam autobiografi, pembaca dapat mengetahui pelaku,
peristiwa yang dialami, serta permasalahan yang dihadapi.
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
66
Uji Kompetensi 6.3
1. Berikut ini disajikan esai tentang pahlawan dan kepahlawanan tokoh-tokoh terkenal di
dunia internasional. Bacalah dengan cermat!
Sekali Berarti, Sesudah Itu Mati
Oleh Budi Darma
Ingat, pahlawan hanya muncul sekali. Karena itu, keinginan pahlawan untuk
comeback
tidak lain hanyalah mimpi buruk. Tengoklah, misalnya, kisah Napoleon
setelah dia ditekuk-tekuk musuh-musuhnya sampai benar-benar tekuk lutut. Dia
mencari-cari momentum untuk
comeback
. Justru karena ambisinya itu, dia malah
dilempar ke Pulau Elba, tempat yang sangat terpencil hingga dia meninggal.
Andaikan seorang pahlawan berhasil
comeback
pun, pasti kemunculan dia
untuk kali kedua tidak akan secemerlang sebelumnya. Hukum alam memaksa dia,
mau tidak mau, untuk menjadi karatan. Situasi dan kondisi apa pun yang dia ciptakan
atau hadapi, hukum alam tidak akan memungkinkan dia untuk mempertahankan
marwahnya.
Ada banyak kriteria pahlawan. Namun, dunia olahraga sering dipergunakan
sebagai analogi. Dunia olahraga dapat ditarik kembali ke masa Yunani Kuno, ketika
tradisi Olimpiade masih berada dalam tahap-tahap awal. Analogi itulah yang dijadikan
A.E. Houseman dalam puisi
To an Athlete Dying Young
.
Seandainya atlet itu tidak meninggal tepat ketika dia berada di puncak kejayaan,
mungkin dia akan mati setelah tua dalam keadaan mengenaskan. Kalau ingin tahu
contoh dalam kehidupan nyata, tengoklah, misalnya, kisah Johny Weismuller,
olahragawan terkenal 1940-an. Dia juara renang Olimpiade, kemudian menjadi bintang
film terkenal Hollywood khusus sebagai pemain Tarzan, lalu turun derajat menjadi
tukang sobek karcis bioskop, dan akhirnya meninggal pada usia tua tanpa perawatan.
Di luar dunia olahraga, coba bayangkan jika Bung Tomo meninggal pada saat
dia sedang berpidato berkobar-kobar pukul 9 malam awal Desember 1945. Pasti dia
akan menjadi pahlawan besar dengan status resmi sebagai pahlawan nasional.
Karena dia tidak meninggal pada saat itu, namanya beberapa kali dicemarkan tangan-
tangan politik dan akhirnya dia meninggal bukan sebagai pahlawan.
Coba bayangkan pula, seandainya seorang mahasiswa demonstran pada 1966,
Arief Rahman Hakim, tidak tertembak sampai meninggal pada waktu demonstrasi
menentang Soekarno berada di titik puncak, tidak mungkin ada jalan di sekian
banyak kota di Indonesia yang diberi nama Arief Rahman Hakim. Pada penamaan
Jalan Arief Rahman Hakim dalam beberapa kasus jauh lebih terhormat daripada,
katakanlah, penyair Amir Hamzah, pendiri Kepolisian Republik Indonesia, atau
pengusaha rokok yang dalam hidupnya menyumbang banyak devisa.
Dalam panorama politik sesudah Reformasi 1998, banyak pula pahlawan-
pahlawan muncul. Kalau boleh jujur, mereka bukanlah pahlawan-pahlawan besar,
meski mungkin juga bukan pahlawan-pahlawan kelas kambing. Mereka bukan
pahlawan besar karena tidak menciptakan zaman, tapi diciptakan zaman.
Sekali Berarti, Sudah itu Mati
67
Ketika zaman menjadi lebih kacau karena reformasi yang seharusnya untuk
kemaslahatan orang banyak telah berubah untuk kemaslahatan pribadi, mental dan
moral mereka justru menjadi tambah bobrok. Mereka terseret menjadi bagian dari
bola salju yang menggelinding dari satu kotoran ke kotoran lain.
Pahlawan-pahlawan itu tidak mau sadar bahwa pada hakikatnya, kepahlawanan
pada diri seseorang hanya tampil satu kali dan sesudah itu akan hilang. Mereka
menyadari pernah gagal dan jatuh. Namun, mereka yakin masih bisa bangkit kembali,
menjadi pahlawan yang lebih hebat daripada sebelumnya. Realita yang tidak dihadapi
dengan sikap realistis, namun dengan sikap
delusif
, pasti akan membuahkan mimpi
buruk bagi mereka.
Dari Jawa Pos, 27 Januari 2007
2. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan esai di atas!
a. Apa yang menjadi gagasan pokok paragraf pertama di atas?
b. Siapakah tokoh yang dipaparkan memiliki ambisi untuk tampil kembali, tetapi mengalami
kegagalan? Mengapa gagal?
c. Mengapa tokoh Bung Tomo tidak memperoleh gelar pahlawan?
d. Mengapa Jalan Arief Rahman Hakim lebih terhormat daripada Amir Hamzah atau pendiri
Kepolisian Republik Indonesia?
e. Pada teks di atas disebut-sebut nama Johny Weismuller. Siapakah dia itu? Mengapa
ia bernasib tragis?
f. Mengapa sesudah Reformasi tidak muncul pahlawan besar?
g. Siapakah yang dimaksud pahlawan kesiangan menurut teks di atas?
h. Dapatkah seorang pahlawan tampil lebih dari satu kali? Mengapa jawaban Anda
demikian?
D. Menulis
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menyusun beberapa paragraf eksposisi
tentang hasil pengamatan.
Menyusun paragraf eksposisi
Pada pelajaran terdahulu kita sudah mengenal dan bahkan melakukan kegiatan
prapenulisan seperti menentukan topik, menyusun kerangka, dan mencari bahan tulisan.
Eksposisi dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Berdasarkan
tekniknya
, eksposisi dapat
dikembangkan dengan pola alamiah, umum-khusus atau sebaliknya, dan pola klimaks atau
sebaliknya. Berdasarkan
isinya
, paragraf dapat dikembangkan dengan pola identifikasi,
perbandingan, ilustrasi, klasifikasi, definisi, dan analisis (Keraf, 1995).
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
68
Dengan pola alamiah, objek biasanya dipaparkan menurut urutan waktu (
kronologis
)
atau menurut urutan ruang (
spasial
). Topik
alat pengolah tanah
pada contoh berikut
dipaparkan menurut urutan waktu.
Dengan pola
khusus–umum
,
tulisan dimulai dengan contoh-contoh, dan diakhiri dengan
penegasan umum. Sebaliknya, dengan pola
umum–khusus
, paragraf dimulai dengan
pernyataan umum, kemudian disusul sejumlah fakta atau contoh.
Paragraf yang dikembangkan dengan pola klimaks selalu berawal dari gagasan
sederhana, disusul gagasan yang lebih rumit, makin rumit, dan diakhiri dengan gagasan
yang paling rumit.
Dengan metode identifikasi, objek paparan diuraikan ciri-ciri atau unsur-unsur yang
dianggap sebagai pengenal.
Metode perbandingan digunakan untuk memaparkan perbedaan atau persamaan dua
tiga objek.
Metode ilustrasi digunakan untuk memaparkan objek dengan contoh-contoh faktual
dan konkret.
Dengan metode klarifikasi objek paparan dikelompok-kelompokkan secara rasional
atas dasar sistem tertentu.
Metode eksposisi digunakan untuk memaparkan objek dengan menjelaskan maknanya
secara gamblang.
Dengan metode analisis, objek paparan diurai menjadi beberapa komponen.
Uji Kompetensi 6.4
1. Berikut disajikan dua paragraf eksposisi. Sayang, urutan kalimat-kalimatnya kacau.
Urutkanlah agar masing-masing terbentuk paragraf eksposisi yang logis!
a. Ketika dr. Radjiman Widyodiningrat, Ketua BPUPKI, menunjuknya sebagai anggota
keuangan, saat sidang 11 Juli 1945 akan ditutup, misalnya, dia bilang, “Saya tidak
menerima.”
b. Muhammad Yamin adalah seorang pujangga, ahli pikir, sastrawan, sejarawan, politisi,
cendekiawan, dan budayawan.
c. Teguh dalam prinsip sampai memberikan kesan ngotot dan keras kepala.
d. Tokoh ini memang istimewa.
2. Di mana-mana ada orang yang berjasa. Di antaranya ada yang berjasa terhadap agama,
terhadap bangsa, terhadap negara, terhadap keluarga, bahkan ada yang berjasa terhadap
diri Anda ketika Anda mengahadapi kesulitan. Mereka adalah pahlawan. Coba paparkan
salah satu dari mereka dua sampai tiga paragraf saja!
Sekali Berarti, Sudah itu Mati
69
3. Bagaimanakah topik-topik pada paragraf berikut disajikan? Dengan analisis topik, klasifikasi,
definisi, perbandingan, atau ilustrasikah?
Dewasa ini banyak sekali pahlawan yang kita miliki. Kita punya pahlawan nasional.
Diponegoro, misalnya. Kita punya pahlawan revolusi. Ahmad Yani, misalnya. Kita punya
pahlawan ampera. Arief Rahman Hakim, misalnya. Kita punya pahlawan reformasi, bahkan
kita punya pahlawan tak dikenal. Mereka semua telah gugur membela kemerdekaan atau
membela kepentingan nusa dan bangsa. Masyarakat bisa memahami dan menerimanya.
4. Tentukan pola pengembangan paragraf berikut, induktif atau deduktif!
Ada puisi yang ditulis berbait-bait, ada yang tidak. Ada yang dibaca dari atas ke bawah,
ada yang dari bawah ke atas. Ada yang disusun zig-zag, ada yang tidak. Ada yang disusun
menyerupai gambar, ada yang tidak. Ada yang judulnya ditempatkan di atas, ada yang di
bawah. Ada yang ditulis dengan ejaan yang benar, ada yang tidak. Ada yang dapat dilafalkan,
ada yang tidak. Memang, bentuk puisi memang unik.
E. Ada Apa dalam Bahasa Kita
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat membedakan berbagai jenis kalimat ditinjau
dari berbagai sudut pandang.
Membedakan berbagai jenis kalimat
Pada pelajaran terdahulu kita sudah mengenal jenis kalimat minor, kalimat mayor, kalimat
tunggal, kalimat majemuk, kalimat verbal, dan kalimat nominal. Pada pelajaran ini kita masih
akan mengidentifikasi kalimat jenis lain.
1. Mengidentifikasi kalimat aktif dan kalimat pasif
Perhatikan kalimat verbal berikut!
–
Dia mencari-cari momentum untuk comeback.
–
Dia dilempar ke Pulau Elba.
Kedua kalimat di atas memiliki kesamaan, tetapi juga memiliki perbedaan. Persama-
annya adalah bahwa keduanya termasuk kalimat verbal. Mengapa? Adapun perbedaan
keduanya terletak pada peran subjek dan bentuk predikat masing-masing. Kalimat pertama
memiliki subjek (
dia
) yang berperan sebagai pelaku (
agen
) dan memiliki P berupa kata
kerja (KK) aktif berawalan meN-. Kalimat serupa itu disebut kalimat aktif.
Dia
mencari-cari
momentum
untuk comeback.
KB
KK aktif
KB
Frase Keterangan
S
P
OK
pelaku
perbuatan
sasaran
tujuan
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
70
Berbeda halnya dengan kalimat kedua. Subjek kalimat kedua (
dia
) berperan sebagai
sasaran (
pasien
). Predikatnya (dilempar) tergolong kata kerja (KK) pasif berawalan
di
-.
Kalimat dengan ciri demikian itu disebut kalimat pasif.
Dia
dilempar
ke Pulau Elba.
KB
KK pasif
Frase Keterangan
S
P
K
sasaran
perbuatan
tempat
Pengisi fungsi predikat kalimat pasif tidak hanya KK berawalan di-, tetapi juga
ter-,
ke-an,
atau bentuk pasif lain.
Di Kalibata
terletak
Taman Makam Pahlawan
.
Frase
KK pasif
KB
K
P
S
tempat
tindakan
dikenal
2. Mengidentifikasi kalimat langsung dan kalimat tak langsung
Berdasarkan langsung tidaknya penuturan, kalimat dikelompokkan menjadi kalimat
langsung dan kalimat tidak langsung. Pada kalimat langsung terdapat pengulangan kembali
ujaran seseorang.
– Dewi berkata, “Orang tuaku ke Jakarta.”
– Ayah berkata, “Saya tidak senang kamu berambut gondrong.”
Kalimat langsung mudah diamati karena penggunaan (1) tanda petik untuk mengapit
ujaran seseorang, dan (2) kata ganti orang pertama (
aku, saya
, dan lain-lain) untuk pembicara.
Pada contoh di atas kata ganti -
ku
mengacu pada
Dewi
dan
saya
mengacu pada
ayah
.
Berbeda dengan kalimat langsung. Kalimat tak langsung tidak menirukan atau
mengulang apa yang diucapkan orang atau sumber lain.
– Dewi berkata bahwa orang tuanya ke Jakarta.
– Ayah berkata bahwa ia tidak senang aku berambut gondrong.
3. Mengidentifikasi kalimat inti dan kalimat transformasi
Kalimat inti dipertentangkan dengan kalimat transformasi. Perbedaan keduanya tampak
pada contoh berikut.
Kalimat Inti
Kalimat Transformasi
Kami pelajar.
Kami pelajar SMA. Kami pelajar, mereka mahasiswa.
Andhika belajar.
Andhika. Andhika belajar?
Dia cantik.
Dia cantik sekali. Cantik dia.
Adikku dua.
Adikku dua orang. Dua?
Dia di Yogya.
Dia di Yogya? Benar, dia di Yogya sejak kecil.
Sekali Berarti, Sudah itu Mati
71
Kalimat inti umumnya terjadi dari dua kata sebagai unsur pokok. Masing-masing berfungsi
sebagai S dan P. Unsur S pada kalimat inti selalu mendahului P. Kalau P-nya tergolong kata
kerja (verba), S kalimat inti selalu berperan sebagai pelaku. Kalimat inti bukan ingkar, juga
bukan negatif. Bila dilisankan, kalimat inti dilafalkan dengan intonasi berita.
Kalimat transformasi merupakan kalimat yang dibentuk dari kalimat inti. Pembentukan-
nya dapat dilakukan dengan beberapa cara. Di antaranya adalah (1) memperluas salah
satu atau kedua unsur pokoknya, (2) mengubah urutan SP menjadi PS, (3) memasifkan
kalimat inti, (4) mengubah kalimat inti menjadi ingkar, (5) menegasikan kalimat inti, dan
(6) mengubah intonasinya dari intonasi berita ke intonasi perintah atau intonasi tanya.
Uji Kompetensi 6.5
1. Aktif atau pasifkah kalimat berikut?
a. Setamat THS (
sekarang ITB, red
), Bung Karno terjun ke dunia politik.
b. Puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama Bung Hatta memproklamasikan
kemerdekaan RI.
c. Sesudah itu ia memangku jabatan sebagai presiden sejak tahun 1945 sampai dicabut
kekuasaannya pada sidang istimewa MPRS awal Maret 1967.
d. Sejak saat itu Bung Karno dikenai tahanan rumah sampai wafat tanggal 21 Juni 1970.
2. Ubahlah kalimat aktif berikut menjadi kalimat pasif!
a. Bertahun-tahun lamanya Pattimura memimpin pasukan antipenjajahan.
b. Apakah kita menghargai perjuangan mereka yang bersemangat, rela berkorban dalam
kesulitan?
c. Pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus ditanyakan pada hati nurani mengingat
beberapa fakta di sekitar kita membingungkan. Apa dan siapa pahlawan kita?
d. Setelah sekian lama tidak membuka buku, saya mengalami kesulitan membedakan
Sisingamangaraja dan Tuanku Imam Bonjol.
3. Jelaskan perubahan makna yang terjadi bila kalimat aktif berikut dipasifkan!
a. Pasukan republik berhasil menguasai benteng pertahanan musuh.
b. Pasukan yang dipimpinnya mau merebut benteng pertahanan lawan.
c. Pak Amat ingin menonton film
Darah dan Doa
garapan Usmar Ismail.
d. Sebuah grup drama di sekolah kami berhasil mementaskan drama
Arloji
.
4. Ubahlah kalimat langsung berikut menjadi kalimat tidak langsung.
a. Abi bertanya kepada Aan, “ Siapakah Ismail Marzuki itu?”
b. Aan menjawab, “Ismail Marzuki itu komponis lagu-lagu perjuangan.”
5. Kalimat inti atau tranformasikah kalimat berikut?
a. Presiden berpidato.
b. Kita memiliki sejumlah pahlawan.
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
72
○○○○○○○○○
Rangkuman
1. Akhir wawancara biasanya diakhiri dengan menyampaikan pesan dari narasumber
dan kesimpulan dari pewawancara. Kalau kita jeli mendengarkannya, kita akan
tahu bagaimana pesan dan kesimpulannya.
2. Wawancara merupakan keterampilan. Makin sering dilakukan makin terampillah
seseorang melakukan wawancara.
3. Membaca biografi berarti mengikuti riwayat hidup seseorang. Selain mengetahui
tokoh yang dikisahkan, pembaca pun tahu aktivitas, perjuangan, dan jasa-jasanya.
4. Eksposisi dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Di antaranya dengan (1)
metode identifikasi, (2) metode perbandingan, (3) metode ilustrasi, (4) metode
klasifikasi, (5) metode definisi, dan (6) metode analisis.
a. Metode
identifikasi
(metode
deskripsi
) digunakan untuk menunjukkan ciri-ciri
atau unsur-unsur objek tertentu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
b. Metode perbandingan digunakan untuk menunjukkan persamaan atau perbedaan
dua tiga objek.
c. Metode
ilustrasi
digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara khusus atau
konkret berdasar prinsip umum.
d. Metode
klasifikasi
digunakan untuk menyajikan objek menjadi kelompok-
kelompok secara rasional berdasarkan sistem tertentu.
e. Metode
definisi
digunakan untuk menyajikan batasan atau konsep tertentu.
Definisi terdiri atas dua bagian, yaitu (1) bagian yang didefinisikan (
definiendum
),
dan (2) bagian yang mendefinisikan (
definiens
).
f. Metode
analisis
digunakan untuk mengurai bagian-bagian dari sebuah keutuhan.
5. Jenis Kalimat
a.
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Sebutan kalimat aktif dan pasif hanya diperuntukkan bagi kalimat verbal. Kalimat
dikatakan aktif kalau subjeknya berperan sebagai pelaku (
agen
). Predikat kalimat
aktif berupa kata kerja (KK) aus, KK aktif berawalan meN- atau ber- Sebaliknya,
kalimat digolongkan sebagai kalimat pasif bila subjeknya berperan sebagai
sasaran (
pasien
). Predikat kalimat pasif tergolong kata kerja (KK) pasif
berimbuhan
di
-, ter-, atau ke-an, atau bentuk pasif lain.
b.
Kalimat Langsung dan Tak Langsung
Kalimat langsung biasanya ditandai oleh adanya (1) tanda petik untuk mengapit
ujaran seseorang, dan (2) kata ganti orang pertama (
aku, saya
, dan lain-lain)
untuk pembicara. Sebaliknya, pada kalimat tidak langsung tidak ada tiruan atau
pengulangan ucapan seseorang.
c.
Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi
Kalimat inti umumnya terjadi dari dua kata sebagai unsur pokok. Masing-masing
berfungsi sebagai S dan P. Unsur S selalu pada kalimat inti selalu mendahului
P. Kalau P-nya tergolong kata kerja (verba), S kalimat inti selalu berperan sebagai
Sekali Berarti, Sudah itu Mati
73
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
pelaku. Kalimat inti bukan ingkar, juga bukan negatif. Bila dilisankan, kalimat
inti dilafalkan dengan intonasi berita. Kalimat yang sudah mengalami perubahan
dari struktur intinya disebut kalimat transformasi. Kalimat transformasi dapat
dibentuk dari kalimat inti dengan berbagai beberapa cara, seperti (1) memperluas
unsurnya, (2) mengubah urutan SP menjadi PS, (3) memasifkan kalimat,
(4) mengubah menjadi ingkar, (5) menegasikan kalimat inti, dan (6) mengubah
intonasinya dari intonasi berita ke intonasi perintah atau intonasi tanya.
Evaluasi
1. Jelaskan keteladanan tokoh pada penggalan berikut!
Sejak tahun 1937 Bang Maing, panggilan Ismail Marzuki, bekerja pada radio
Nirom, BRV Voro
. Dalam tahun-tahun pergerakan kemerdekaan, karena tidak mau
bekerja pada Belanda, ia tinggal di rumah. Namun, ia bukannya mandeg, melainkan
justru berkarya. Pada dan sejak saat itu lahirlah lagu-lagu yang bertemakan perjuangan
dan kepahlawanan.
Rayuan Pulau Kelapa
(1944),
Gugur Bunga (1945), Halo-Halo
Bandung
(1946),
Sepasang Mata Bola (1946), Selendang Sutra (1946),
dan
Melati di
Tapal Batas (1947)
adalah sebagian ciptaannya yang tak asing di telinga kita.
2. Ingat H.B. Jassin? Beliau sering dijuluki Paus Sastra Indonesia. Pada tanggal 15 Agustus
1994 beliau diberi penghargaan Bintang Mahaputra Nararya. Berikut ini penggalan wawancara
imajinatif dengan beliau.
Jelaskan informasi yang Anda peroleh dari wawancara berikut!
Kalau boleh tahu, kira-kira apa dasar pemerintah memberikan penghargaan
Bintang Mahaputra Nararya kepada Bapak?
Katanya, karena jasa saya membina sastra dan menyimpan hasil-hasil sastra.
Juga karena saya banyak menulis buku mengenai sastra. Bukan sejak PDS (Pusat
Dokumentasi Sastra) H.B. Jassin berdomisili di Taman Ismail Marzuki, tapi jauh
sebelumnya. Tepatnya sejak tahun 1932. Rupanya pekerjaan saya itu dilihat orang.
Sebab yang menggunakan jasa PDS bukan hanya orang Indonesia, tapi juga orang
asing. Kalau mereka butuh bahan sastra, mereka dengan mudah mendapatkannya.
3. Bacalah penggalan hikayat berikut!
Alkisah setelah sudah berapa hari
karar
1)
di sana maka pada ketika yang baik
Amirulmukminin
2)
Hamzah dan segala keluarganya dan laskarnya sekalian pun
berjalanlah menuju kota Serandib.
3)
Berapa lamanya berjalan maka sampailah di
luar kota Serandib. Maka Hamzah pun berhentilah pada suatu tempat. Maka Amir
Hamzah pun menyuruh Abbas mengarang surat akan dikirimkan kepada Landahur.
Maka Abbas
radia’allahu’anhu
4)
pun menyurat pertama nama Allah
ta’ala
,
5)
kemudian
dari itu memuji agama Nabi Ibrahim ‘
alaihissalam
6)
kemudian menyebutkan,
“Ini surat daripada Amir Hamzah anak Abdul Munthalib datang pada raja Serandib
yang gagah lagi pahlawan. Ketahui olehmu dan ingat-ingat engkau telah diadukan
raja Syahpal ke bawah duli istana raja
masyrik magrib
7)
Nusyirwan Adil.
8)
Maka
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
74
akan sekarang akulah dititahkan raja itu untuk mengikat engkau dan membawa
engkau dengan ikatmu kepada Raja Nusyirwan. Maka aku pun datanglah dengan
segala hulubalangku yang gagah lagi kenamaan, masyhur pada segala alam dunia.
Hikayat Amir Hamzah
––––––––––––––––––––––––––––––––
1)
tetap; menetap; bemukim
2)
gelar kalifah
3)
Sailan (Ceylon), asalnya Singhaladwipa
4)
moga-moga ia disukai Allah; sebutan di belakang nama sahabat Nabi Muhammad
5)
yang Mahatinggi
6)
moga-moga keselamatan dilimpahkan Allah kepadanya; sebuatn di belakang nama Nabi selain
Nabi Muhammad
7)
raja yang mengusai wilayah dari tempat matahari terbit sampai matahari terbenam
8)
raja Persia yang berkuasa pada 511-579 M
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan penggalan di atas!
a. Siapakah pahlawan dan yang bukan pahlawan pada penggalan di atas?
b. Carilah pada kamus kemudian jelaskan makna
pahlawan
pada penggalan di atas, makna
kepahlawanan
,
pahlawan bakiak,
dan
pahlawan kesiangan
?
4. Susunlah sebuah paragraf eksposisi secara singkat tentang tokoh yang Anda anggap
berjasa bagi diri Anda masing-masing!
5. Tentukan kalimat inti yang menjadi dasar pembentukan kalimat transformasi berikut!
a. Ornamen pada candi mana pun sangat artistik.
b. Ini surat penghargaan yang saya peroleh dari pemerintah.
Refleksi
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban
Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi
Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100
Baik sekali
70 – 84
Baik
60 – 69
Cukup
< 60
Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang
berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
75
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
Teks 1
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa,
karena kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan dan insya Allah kesehatan untuk
melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan
negara tercinta. Kita juga bersyukur hari ini dapat bersama-sama menghadiri Hari Pers
Nasional Tahun 2008 dan Hari Ulang Tahun ke-62 Persatuan Wartawan Indonesia.
Atas nama Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya mengucapkan selamat
kepada seluruh insan pers di tanah air, semoga ke depan pers kita semakin berjaya,
semakin maju, dan semakin kontributif untuk kemajuan bangsa dan negara kita menuju
masa depan yang kita cita-citakan bersama
(Pidato Presiden SBY, 9 Februari 2008).
1. Pidato tersebut disampaikan pada ....
a. Acara menyambut tahun baru 2008
b. Rapat Paripurna DPR RI Tahun 2008
c. Kongres Persatuan Wartawan Indonesia
d. Pencanangan Gerakan Gemar Membaca
e. Peringatan Hari Pers Nasional 2008 dan HUT ke-62 PWI
2. Masalah yang
tidak disampaikan
pada teks pidato tersebut adalah ....
a. Ucapan selamat kepada insan pers
b. Harapan agar insan pers makin jaya dan makin maju
c. Harapan agar insan pers makin kontributif bagi bangsa dan negara
d. Harapan agar kita dapat menggapai cita-cita nasional bersama insan pers
e. Ajakan untuk bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa
3.
Saudara ketua. Ada satu masalah yang ingin saya tanggapi dalam uraian yang
dikemukakan pembicara. Tadi pembicara mengemukakan bahwa pelaksanaan masa
perkenalan diserahkan kepada organisasi pelajar. Menurut pendapat saya, tidak pada
tempatnyalah bila seluruh kegiatan masa perkenalan diserahkan tanggung jawabnya
kepada organisasi pelajar. Gagasan masa perkenalan memang muncul dari organisasi
pelajar. Akan tetapi, bagaimana pun bimbingan nyata harus diberikan oleh pimpinan
sekolah dan guru. Menurut pendapat saya, tanpa bimbingan mereka masa perkenalan
justru memungkinkan terjadinya akibat buruk yang tidak kita inginkan
.
Masalah yang ditanggapi dalam teks tersebut adalah ....
a. istilah masa perkenalan
b. pelaksanaan masa perkenalan
c. penangung jawab masa perkenalan
d. organisasi pelajar pada masa perkenalan
e. peran kepala sekolah dan guru pada masa perkenalan
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
76
4. Perhatikan petikan wawancara Kajian Utan Kayu dengan Eva Kusuma Sundari, aktivis
perempuan yang juga anggota DPR, berikut!
Sebagai perempuan bagaimana Anda melihat sosok Kartini?
Kontribusi terbesar dia membuka kesadaran kita. Kesadaran perjuangan terhadap
keadilan, kesetaraan, pandangan, serta tindakan yang manusiawi. Sayang cara kita
memperingati Hari Kartini seperti kembali ke belakang, seremonial, memuja-muja
Kartini. Buat apa kita memuja muja dia. Dia tidak perlu dipuaj-puja. Yang penting kan
tindak lanjutnya. Sekarang tantangan kita ialah apa yang akan kita lakukan setelah
kesadaran itu dibuka oleh Kartini.
Dari wawancara tersebut kita memperoleh informasi bahwa ....
a. Kartini adalah tokoh humanis, emansipasitoris, tokoh kebangsaan
b. Rasa kebangsaan Kartini muncul ketika melihat pribumi tidak mempunyai hak apa-
apa atas bumi sendiri
c. Kartini sadar bahwa label raden ajeng tidak menyebabkan ia mendapatkan hak-hak
dan perlakukan istimewa
d. Kartini adalah tokoh yang humanisme dan nasionalismenya tergerak ketika melihat
dikotomi kemanusiaan dalam masyarakat
e. Kontribusi terbesar Kartini adalah membuka kesadaran kita terhadap keadilan,
kesetaraan, pandangan, serta tindakan yang manusiawi
5. Salah satu pernyataan yang disampaikan dengan kalimat efektif adalah ....
a. Lama-lama rusak juga.
b. Penduduk masih tertidur lelap ketika air bah melanda.
c. Anak itu makan, berangkat ke sekolah, cuci tangan, lalu minum.
d. Walaupun dirundung bencana, tetapi penduduk Siring tetap tabah.
e. Untuk mengatasi masalah penduduk Sidoarjo memerlukan konsep khusus.
6. Salah satu pernyataan yang tidak efektif karena bermakna ganda (ambigu) ....
a. Anak-anak dilarang naik ke atas.
b. Bagi yang datang lebih awal diberi
door prize
.
c. Rumah seniman yang aneh sudah dijual beberapa tahun yang lalu.
d. Oleh karena dana terbatas, maka tidak semua proposal pembangunan disetujui.
e. Kepada Yang Terhormat Bapak Kepala Sekolah waktu dan tempat kami persilakan.
7.
Sebelum makan, berdoalah lebih dahulu!
Agar efektif, kalimat di atas seyogianya diperbaiki menjadi ....
a. Sebelum makan, berdoalah!
b. Sebelumnya makan, berdoalah dulu!
c. Sebelum makan, lebih dulu berdoalah!
d. Sebelum makan, berdoalah lebih dahulu!
e. Sebelum makan, terlebih dahulu berdoalah!
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
77
8.
Penduduk yang sebagian besar berusia muda umumnya menimbulkan masalah.
Mereka belum bekerja. Mereka belum dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Makan,
mereka masih minta pada orang tua. Berpakaian, bertempat tinggal, bahkan mencari
hiburan pun mereka masih minta. Dengan kata lain, hidup mereka masih bergantung
pada orang lain.
Opini yang tepat untuk menanggapi wacana tersebut adalah ....
a. Remaja di kampung kami bergabung dalam karang taruna
b. Konon banyak organisasi pemuda yang bergerak di bidang sosial.
c. Kalau begitu, hampir orang dewasa pernah menimbulkan masalah.
d. Kegiatan pemuda di kampung kami disalurkan melalui karang taruna.
e. OSIS, misalnya, tentu bertekad tidak akan menimbulkan masalah baru.
9.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan oleh pewawancara,
kecuali
....
a. memiliki keterampilan bertanya agar memperoleh informasi lengkap
b. memenuhi permintaan narasumber jika informasinya bersifat
off the record
c. mempertimbangkan dampak sosial jika hasil wawancaranya disebarluaskan
d. memiliki keterampilan menanyakan istilah umum yang sudah dikenal masyarakat
e. merahasiakan narasumber jika yang bersangkutan berkeberatan disebutkan namanya
10.
Berjuta tahun sudah Matahari mengasuh anak-anaknya. Ada Merkurius, Venus, dan
Bumi. Tak ketinggalan Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Bunda
Matahari tak sedikit pun membiarkan mereka lepas. Bunda Matahari mengikat mereka
dengan tali. Gravitasi, nama tali itu. Bunda Matahari selalu ada dalam kisaran anak-
anaknya, siang dan malam.
Pertanyaan yang dapat dijawab dari teks tersebut adalah ....
a. di manakah bumi terletak?
b. kapankah gravitasi ditemukan?
c. siapakan penemu teori gravitasi bumi?
d. berapa lama matahari mengasuh anaknya?
e. mengapa benda jatuh selalu mengarah ke bumi?
11.
Pada tahun 1970-an, tokoh-tokoh terkenal, seperti pejabat, pengusaha, artis, dan
penyiar televisi, biasa berbelanja di pasar. Mereka tidak segan-segan keluar masuk
kawasan pasar yang kini lebih dikenal sebagai pasar tradisional. Mereka pun dengan
senang hati berbelanja sayuran, buah-buahan, ikan, daging, pakaian, peralatan rumah
tangga, dan kebutuhan lainnya.
Gagasan utama pada teks tersebut adalah ....
a. tokoh-tokoh terkenal tampak senang hati berbelanja
b. tokoh-tokoh terkenal biasa berbelanja di pasar tradisional
c. pejabat, pengusaha, artis, dan penyiar televisi adalah tokoh terkenal
d. tokoh-tokoh terkenal segan-segan keluar masuk kawasan pasar tradisional
e. pakaian, peralatan rumah tangga, dan kebutuhan lain dijual di pasar tradisional
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
78
12.
Bahwa hubungan antara puisi dengan musik erat tak perlu diperdebatkan. Semua orang
tahu bahwa irama merupakan unsur utama puisi. Lagi pula salah satu maksud utama
puisi umumnya not to speak but to sing.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ....
a. semua orang tahu
b. irama merupakan unsur puisi
c. hubungan puisi dan musik itu bagaimana
d. hubungan puisi-musik tak perlu diperdebatkan
e. puisi tidak untuk diucapkan, tetapi untuk dinyanyikan
13.
Sayup-sayup terdengar suara azan subuh. Kokok ayam terdengar bersahutan, kian
lama kian berkurang. Akhirnya tinggal satu-satu. Mereka turun dari kandang pergi ke
ladang atau pelataran. Deru mobil di jalan raya kembali menggila seperti kemarin.
Raung klakson dan desis kereta bergema menerobos relung-relung rumah sepanjang
jalan.
Gagasan utama teks tersebut terletak pada ....
a. awal paragraf
b. akhir paragraf
c. seluruh paragraf
d. tengah paragraf
e. awal dan akhir paragraf
14.
Kegemaran berkomunikasi dengan handphone (HP) sangat marak. HP tidak lagi ekslusif
dan hanya menjadi konsumsi masyarakat kalangan atas semata. Penggemar HP datang
dari masyarakat kalangan mana saja. Bukan hanya itu. HP yang beberapa waktu yang
lalu merupakan bagian dari gaya hidup, kini sudah menjadi kebutuhan hidup.
Gagasan utama teks tersebut terletak pada ....
a. awal paragraf
b. akhir paragraf
c. seluruh paragraf
d. tengah-tengah paragraf
e. awal dan akhir paragraf
15.
Tahukah Anda tokoh yang dijuluki Si Jalak Harupat? Dialah Otto Iskandardinata. Ia lahir
31 Maret 1987 di Bandung. Setelah tamat HIS, ia melanjutkan studi ke sekolah guru di
Purworejo, Jawa Tengah. Kemudian, ia bertugas sebagai guru di Banjarnegara, lalu
pindah ke Pekalongan. Di Pekalongan ia diangkat sebagai wakil Boedi Oetamo dalam
dewan kota. Sebagai anggota dewan, ia selalu memperjuangkan nasib rakyat kecil
sampai akhirnya ia menjabat anggota Volksraad (Dewan Rakyat). Sebagai anggota
Volksraad, ia terkenal lantang berbicara mengecam pemerintah kolonial Belanda.
Isi wacana tersebut adalah ....
a. profesi Oto Iskandardinata
b. kejuangan Oto Iskandardinata
c. riwayat hidup Oto Iskandardinata
d. ketegaran Oto Iskandardinata di Volksraad
e. sepak terjang Oto Iskandardinata dalam Boedi Oetomo
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
79
16.
Seorang dokter umum ingin menjadi dokter spesialis terkemuka, seorang juara
pingpong kelas RT-RW ingin menjadi juara kelas provinsi, seorang lulusan akademi
militer ingin menjadi jenderal bintang empat dengan jabatan panglima itu wajar. Tentu
saja, ambisi tidak mungkin sekadar ambisi tanpa modal yang tepat. Seorang juara
pingpong kelas RT-RW umur tiga puluh tahun punya ambisi menjadi juara pingpong
kelas dunia, misalnya, tidak realistis. Ambisi semacam itu tidak sehat dan tidak masuk
kategori “aktualisasi diri” dalam konteks psikologi humanistik.
Paragraf tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep ....
a. aktualisasi diri
b. psikologi humastik
c. pahlawan kesiangan
d. ambisi yang tidak sehat
e. modal aktualisasi ambisi
17.
Dulu, ketika mendengar ada badai hebat di Amerika, Bangladesh hingga Filipina, banjir
meluap di Tiongkok, Brazil hingga Korea, gempa dahsyat di Rumania, Meksiko hingga
Jepang, kapal tenggelam di Inggris, Italia hingga Rusia, kecelakaan kereta api di
Argentina, Skotlandia, kecelakaan pesawat di Turki, Prancis, hingga Sri Lanka,
kebakaran hutan di Amerika, Tiongkok hingga Australia, ledakan di Irlandia, Irak hingga
Pakistan, pertumpahan darah di Timur Tengah, India hingga Afganistan, dan musibah-
musibah lain di berbagai belahan dunia, kita prihatin lalu diam-diam atau terang-
terangan merasa lega dan bersyukur karena tempat musibah jauh dari kita.
Kalimat tersebut merupakan perluasan dari kalimat inti ....
a. ada di berbagai belahan dunia
b. berbagai musibah masih jauh dari kita
c. berbagai belahan dunia dilanda bencana
d. musibah di berbagai tempat di muka bumi
e. kita prihatin lalu merasa lega dan bersyukur
18. Kalau penulisan kata
peralatan
terpaksa dipenggal karena kehabisan tempat, maka
pemenggalannya yang benar adalah ....
a. pe-ralatan
d. perala-tan
b. per-alatan
e. per-alat-an
c. pera-latan
19. Perhatikan potongan-potongan kalimat berikut!
(1) atau ulang tahun teman
(2) bagi banyak anak-anak
(3) entah ulang tahun sendiri
(4) hari ulang tahun
(5) tentu istimewa
Potongan tersebut akan menjadi kalimat yang logis, efisien, dan tidak ambigu jika
disusun dengan urutan ....
a. (2) – (4) – (3) – (1) – (5)
d. (4) – (5) – (3) – (1) – (2)
b. (2) – (4) – (5) – (3) – (1)
e. (5) – (4) – (2) – (1) – (3)
c. (3) – (1) – (5) – (4) – (2)
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
80
20. Manakah yang termasuk
paragraf yang baik
?
a. Sebentar lagi tahun baru. Tahun ini tahun berapa, aku tidak tahu.
b. Di antaranya tidak dapat mandiri. Kalau pasaran lesu, perekonomian pun lesu.
c. Sidoarjo dirundung duka. Lumpur mengubur harta, benda, semangat, dan harapan.
d. Ada nuansa Jawa di Suriname, Amerika Selatan. Konon ada kabar, seekor ikan
paus terdampar di pantai Puger, Jember.
e. Dengan sepeda motor kami berputar-putar keliling kota. Bumi pun berputar pada
porosnya sambil mengelilingi matahari.
21.
Berbicara tentang hutan, tentu kita tahu bahwa hutan merupakan aset besar yang kita
miliki. Indonesia pernah tercatat sebagai negara yang memiliki hutan terluas ketiga di
dunia setelah Brazil dan Kongo. Hingga 2005 pemerintah mengklaim memiliki hutan
seluas 126,8 juta hektar dengan berbagai fungsi
.
Paragraf tersebut mudah diikuti karena ....
a. kalimat-kalimatnya koheren
b. ditulis dengan ejaan yang benar
c. hanya menyajikan satu gagasan utama
d. tanda titik dan tanda koma dengan benar
e. kata-kata dan kalimat-kalimatnya serba baku
22. Kemarau panjang tahun lalu merupakan bencana bagi daerah kami. (1) Sungai yang
mengalir di tengah desa kering kerontang. (2) Bahkan sumur pun banyak yang sudah
tidak berair lagi. (3) Tampak berdesak orang menunggu giliran menimba air di sumur
masjid tengah desa satu-satunya yang alhamdulillah tidak kering. (4) Rumput dan padi
terhampar hijau di pinggiran desa yang gersang. (5) Sebulan yang lalu ternak
diungsikan ke daerah yang masih ada air.
Kalimat yang tidak koheren pada teks di atas adalah ....
a. kalimat 1
b. kalimat 2
c. kalimat 3
d. kalimat 4
e. kalimat 5
23. Paragraf yang disusun secara induktif adalah ....
a. Di Amerika ada migrasi dari negara bagian satu ke negara bagian lain. Demikian
juga di negara kita.
b. Agama yang dianut penduduk di Indonesia bermacam-macam. Ada Islam, Katolik,
Kristen, Hindu, dan sebagainya.
c. Penduduk hidup dari bercocok tanam. Ada yang bertanam padi, palawija, bahkan
ada yang berkebun.
d. Tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia 179.321.641 jiwa. Di Pulau Jawa 107.573.749,
di Sumatra 36.455.344 dan sisanya tersebar di pulau-pulau lain.
e. Pada tahun 1930-an penduduk Indonesia 30 juta. Lima puluh tahun kemudian,
jumlahnya 141 juta. Tahun 1985 mencapai 164 juta jiwa, tahun 1990 menjadi 179
juta, dan pada tahun 2005 sudah lebih dari 200 juta. Luar biasa. Perkembangannya
pesat sekali.
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
81
24. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
(1) “Para pemirsa, hari ini, 5 tahun lalu, tanggal 2 Februari, sejarah berulang. (2) Banjir
datang melanda kita dengan cara yang sama. (3) Bencana alam. (4) Hanya saja
sekarang wilayah-wilayah yang dulu tidak terjamah, sudah terendam air. (5) Kita juga
memberikan nama yang sama. (6) Kita menghadapinya dengan cara yang sama.
(7) Saksikan gambar di layar kaca Anda.”
Agar mudah dipahami, kalimat-kalimat pada paragraf tersebut harus disusun kembali
dengan uturan ....
a. 1 – 2 – 4 – 5 – 6 – 7 – 3
b. 1 – 2 – 4 – 6 – 7 – 3 – 5
c. 1 – 2 – 6 – 5 – 4 – 3 – 7
d. 1 – 3 – 5 – 7 – 2 – 4 – 6
e. 1 – 7 – 6 – 5 – 4 – 3 – 2
25. Menjadi presiden memang hak setiap warga negara. Tetapi, tidak semua orang
potensial menjadi presiden. Presiden harus memiliki kepribadian unggul. Dia harus
cakap, memiliki visi ke depan, memiliki pergaulan yang luas di tingkat lokal, regional,
nasional, maupun internasional. Tidak hanya itu. Dia harus memenuhi ketentuan
yuridis konstitusional.
Ditinjau dari tujuan penulisasnnya, paragraf tersebut dapat dikelompokkan sebagai
paragraf ....
a. narasi
b. persuasi
c. deskripsi
d. eksposisi
e. argumentasi
26. Walupun sama-sama puisi lama yang terdiri atas empat larik setiap bait, pantun
berbeda dengan syair. Pantun merupakan bentuk puisi asli Indonesia, syair dari sastra
Arab. Pada pantun terdapat sampiran, pada syair tidak. Isi pantun terletak pada kedua
larik terakhir, isi syair pada keempat lariknya. Perbedaan lain terdapat pada pola
persajakannya. Sajak akhir pantun berpola a b a b, sedangkan syair berpola a a a a.
Gagasan pada paragraf tersebut dipaparkan dengan pola ....
a. contoh
b. definisi
c. alamiah
d. khusus-umum
e. perbandingan
27. Suku kata dengan pola
KVK
terdapat pada kata ....
a. hati
b. lain
c. artis
d. biasa
e. mereka
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
82
28. Fonem serapan terdapat dalam kata ....
a. legislatif
b. selebritis
c. tradisional
d. hipermarket
e. supermarket
29. Kata-kata yang dibentuk dengan konfiksasi adalah ....
a. hadirin, kontributif, ke-62
b. bersyukur, tercinta, semakin
c. persatuan, kemajuan, pengabdian
d. mengucapkan, menghadiri, melanjutkan
e. bersama-sama, cita-citakan, karya kita tugas kita
30. Metatesis menyertai pembentukan kata ....
a. tanah air
b. sayur-mayur
c. merah padam
d. kambing hitam
e. insya Allah
31. Termasuk kelompok kata majemuk adalah ....
a. patah tulang; uang muka
b. hati-hati! awas, kalau hujan licin!
c. kambing hitam; menjual petai hampa
d. tidak segera kembali; di ibu kota negara
e. saya datang, dia pergi; saya pergi dia datang
32. Salah satu kelompok kata yang dapat digolongkan sebagai frase adalah ....
a. ini milik saya
b. gedung pertemuan itu
c. engkau boleh bergabung
d. orang lain tidak akan tahu
e. makin lama makin sukar
33. Pasangan kata pada frase
jual beli
dalam kalimat
Sekarang
jual beli
bukan pekerjaan
tercela
,
memiliki kesamaan pola
dengan pasangan frase ....
a. baik buruk
b. besar kecil
c. serah terima
d. tukar tambah
e. laki perempuan
34. Kalimat yang mengandung pilihan kata yang tepat adalah ....
a. Mengenai kecelakaan itu belum saya ketahui.
b. Sebelum melakukan aktivitas apa pun, berdoalah lebih dahulu!
c. Menyetujui resolusi PBB merupakan sebuah keputusan yang menyakitkan.
d. Bangkai kapal yang tenggelam di perairan Kepulauan Seribu berhasil dievakuasi.
e. Di sebuah hipermarket saya memborong sebuah laptop hanya karena tergiur iklan.
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
83
35. Kata yang dibentuk secara tidak baku terdapat dalam kalimat ....
a. Untuk meningkatkan daya saing, penyajian harus diubah.
b. Mengatasi berbagai krisis harus dilakukan dengan hati-hati.
c. Cuaca buruk akhir-akhir ini memaksa jadwal penerbangan dibatalkan.
d. Bagi kami kebudayaan adalah perjoangan untuk menyempurnakan kondisi manusia.
e. Kami tidak mengutamakan salah satu sektor kebudayaan di atas sektor kebudayaan
lain.
36. Perhatikan teks berikut!
–:
Nama saudara?
(1)
+:
Nanang, Pak.
(2)
–:
Di mana kamu timggal?
(3)
+:
Jalan Tluki I No. 8 Condongcatur.
(4)
Perbedaan kalimat (3) dengan kalimat-kalimat yang lain adalah ....
a. kalimat (3) termasuk kalimat aktif; kalimat lain pasif
b. kalimat (3) termasuk kalimat minor; yang lain kalimat mayor
c. kalimat (3) termasuk kalimat nominal; yang lain kalimat verbal
d. kalimat (3) termasuk kalimat majemuk; yang lain kalimat tunggal
e. kalimat (3) termasuk kalimat mayor; yang lain kalimat-kalimat minor
37.
Pada lima tahun terakhir makin banyaknya kelompok dalam masyarakat yang
melakukan aksi unjuk rasa menentang kebijakan atasan menujukkan adanya indikasi
bahwa masyarakat kita sangat kritis terhadap pengelolaan perusahaan atau negara.
Salah satu unsur inti dalam kalimat di atas adalah ....
a. melakukan
b. aksi unjuk rasa
c. menentang
d. menunjukkan
e. masyarakat kita kritis
38. Salah satu kalimat yang berpola
SPOK
adalah ....
a. Itu bukan masalah penting.
b. Kemarin ia mengunjungi museum.
c. Ia pedagang barang bekas yang sukses.
d. Beliu menunaikan ibadah haji bersama istrinya.
e. Beberapa anak menjual cindera mata di pantai.
39.
Beberapa perkampungan terendam air bah.
Subjek kalimat tersebut adalah ....
a. beberapa
b. beberapa perkampungan
c. terendam
d. air bah
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
84
40. Kalimat aktif yang dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif tanpa diikuti
perubahan makna adalah ....
a. Kami membantu saudara.
b. Suasananya sangat menyenangkan.
c. Di kota ia menumpang di rumah saya.
d. Paman mau membeli sebuah mobil baru.
e. Sudah lama ia di sini menunggu kedatanganmu.